Bakoppak

5 Komponen Dasar Panjat Tebing

Diposting oleh bakoppak | 8/25/2011 03:46:00 PM | | 0 komentar »



5 Komponen Dasar Panjat Tebing

Seperti halnya jenis olah raga lain, Panjat Tebing memerlukan tingkat fisik dan mental yang baik. Satu hal yang mungkin perlu diingat yaitu bahwa dari satu sisi panjat tebing terlihat sebagai satu olah raga yang bersifat mental, karena untuk menyelesaikan satu rute/problem kamu harus membuat strategi penyelesaian masalah (problem solving) dengan kombinasi tehnik yang baik. Disisi lain karena posisi pemanjat yang menggantung dan arah gerak/posisi tubuh yang berlawanan dengan daya gravitasi mereka perlu otot yang enggak lembek, yang ini lebih bersifat fisik.

Saya mengkategorikan komponen dasar ini kedalam dua aspek:
1. Komponen Fisik
2. Komponen Non Fisik

Yang termasuk kedalam komponen fisik yaitu:

Kekuatan
Jangan menganggap bahwa kekuatan yang dimaksud disini yaitu sekedar kekuatan tangan. Pemanjat enggak manjat cuma dengan tanggannya mereka pake kaki, pake badan dan yang penting lagi mereka juga pake otak bo. Kekuatan ini cakupannya menyeluruh termasuk kekuatan tangan dan kaki (limp strength) dan kekuatan tubuh (core strength) yaitu perut, dada, punggung dan pinggang. Kekuatan ini sangatlah diperlukan ketika kamu mulai beranjak ke tingkat mahir yang biasa dimulai dengan pemanjatan dengan kesulitan rute 5.11 keatas.

Daya Tahan
Daya tahan artinya kemampuan kamu untuk memanjat rute yang panjang tanpa terlalu banyak berhenti/ istirahat. Tentunya ini sangat mendominasi para pemanjat multi pitch. Training untuk ini jarang sekali dilakukan pada rute dengan kesulitan tingkat tinggi karena jika demikian maka akan cenderung ke training kekuatan dan bukannya daya tahan. Cukup dimulai dengan rute mudah dan terus dilanjutkan ke rute-rute yang tidak terlalu sulit untuk sekitar 15 menit sampe 45 menit (pemula) tanpa diselingi istirahat.

Kelenturan
Meskipun wanita pada umumnya tidak sekuat pria, biasanya mereka lebih menonjol dalam bidang ini. Kelenturan bisa sangat menentukan apakah seseorang pemanjat dapat menyelesaikan satu rute tertentu atau tidak, karena itu janganlah disepelekan. Selalu lakukan pemanasan kemudian melenturkan tubuh (stretching) sebelum kamu memanjat. Kombinasi kelenturan dan kekuatan akan menjadikan alur gerak (fluidity) si pemanjat tampak indah, mudah (padahal sebetulnya sulit) dan mengesankan.

Sedangkan komponen non fisik yaitu:

Mental dan Sikap
Yang dua ini harus selalu positif. Keadaan mental kamu akan menjelma menjadi sikap yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu pemanjatan. Alasan-alasan seperti aku kayaknya enggak bisa, aku udah cape, rutenya bukan tipeku, rutenya untuk pemanjat yang badannya tinggi/ pendek dll merupakan contoh ketidak siapan mental. Hadapi semua rute/ problem dengan ucapan ” Saya akan coba sebaik mungkin!” Kalo kamu jatoh/ gagal coba lagi dan coba lagi, disinilah proses belajar memanjat tebing menuju kesempurnaan sampai kamu akhirnya berhasil menyelesaikan rute tsb tanpa jatuh.

Tehnik
Tehnik ini jangkauannya umum, bisa termasuk gabungan dari komponen fisik diatas. Namun kalo kita bicara tehnik biasanya enggak secara langsung berhubungan dengan otot karena itu saya kategorikan komponen ini ke non fisik. Tehnik ini didapat dari proses belajar yang enggak sebentar, makanya untuk belajar tehnik dengan cepat dan baik belajarlah langsung dari pemanjat pro yang sudah berpengalaman. Mereka biasanya bisa langsung menunjukan kelemahan dan kekurangan pemanjatan kamu. Kadang untuk belajar tehnik ini kamu harus melakukan gerakan-gerakan yang sama secara terus menerus sampai tubuh kamu hafal betul untuk mengeksekusi gerak tsb (biasa disebut engram: daya ingat tubuh dalam melakukan gerakan/posisi tertentu). Tehnik cakupannya luas termasuk keseimbangan dan perpindahan berat badan, posisi, pernafasan, gerak dinamik dan statik dll.

Selamat berlatih!

PERJALANAN DAKI GUNUNG CERMAI 2010

Diposting oleh bakoppak | 1/09/2010 04:22:00 PM | | 0 komentar »

( 3078 MDPL ) JAWA BARAT

Pendakian GUNUNG CERMAI JAWA BARAT ada 3 jalur yaitu:

1. Dari jalur APUY ( Majalengka )

2. Dari jalur PATULUNGAN ( Kuningan )

3. Dari jalur Linggar Jati ( Kuningan )

Dan jalur yang kami lewati adalah jalur dari LINGGARJATI ( Kuningan )


Perjalanan singkat DAKI GUNUNG CERMAI AWA BARAT

Tahun 2009 akan segera barahir, berganti dengan tahun yang baru yaitu tahun 2010. kami ( MONO, MIQDAR, NI’AM, HANAFI dan SANTO ) berfikir “ kemana acara akhir tahun ini…?” ahirnya tercetuslah ide kalau akhir tahun ini kami ber 5 akan melakukan pendakian, dan gunung yang akan kami jelajahi kali ini adalah GUNUNG CERMAI (JAWA BARAT) karena pada malam tahun baru ada yang berhalangan jadi pendakian diundur, bukan diakhir tahun 2009 melainkan di awal tahun 2010.

Malam tahun baru kali ini berbeda, karena besok pagi-pagi sekali kami harus sudah bersiap untuk melakukan perjalanan pendakian gunung cermai. Jam 05.45 WIB kami ber 5 sudah berkumpul di alun-alun kaliwungu, sebelum kami berangkat kami memanjatkan do’a kepada Allah SWT. supaya perjalanan ini diberi kelancaran, kemudahan dan lindungan dari – NYA, Amin. Jam 06.00 WIB petualangan kamipun dimulai dari kaliwungu naik bis sahabat menuju ke CERIBON dengan ongkos perorang Rp.40.000,- sampai di ceribon waktu menunjukan jam 11.30 WIB, langsung saja kami mencari masjid terdekat ( Masjid Al Hidayah Ceribon ) untuk menunaikan kewajiban kami, Sholat Jum’at. Setelah selesai sholat jum’at kamipun melanjutkan perjalanan kami mencari rumah makan karena dari pagi perut kami belum terisi.

Setelah selesai makan dan tubuh sudah kembali bugar setelah melakukan perjalanan dari kaliwungu ke ceribon, kamipun bergegas menuju KUNINGAN dengan merogoh kocek Rp.5000,- perorang, sesampainya di kuningan kami turun di depan Masjid Istikomah untuk berganti angkutan menuju ke LINGGAR JATI, tapi sebelum berangkat kamipun mencari logistik karena perlengkapan kami banyak yang kurang. Selesai belanja saya dan teman-teman bertolak dari kuningan menuju ke linggar jati atau posko pendakian dan ongkos dari kuninghan ke linggar jati perorang Rp.5000,- Setibanya kami di linggar jati kamipun istirahat sejenak untuk adaptasi terhadap lingkungan baru karma yang biasanya kaliwungu panas disini sunguh berbeda “dingin” bahkan nafas kami seperti orang yang lagi merokok.


Di POSKO LINGGARJATI atau posko pendakian kami mendaftarkan diri dengan biaya pendaftaran sebesar Rp.8000,- perorang, biaya itu sudah termasuk jasa raharja. Dari sinilah perjalanan kami sesunguhnya baru dimulai karena dari kaliwungu sampai disini kami hanya naik angkutan. Perjalanan kami mulai, waktu menunjukan jam 13.30 WIB setapak demi setapak kami melangkah menuju posko ke 2 yaitu POSKO CIBUNAR, lama waktu tempuh untuk menuju posko ke 2 kurang lebih 1. ½ jam. Dalam perjalanan menuju posko ke 2, panorama alam yang kami lewati di dominasi pepohonan pinus dan pisang dan lading-ladang masyarakat setempat, tanpa terasa kami telah sampai di posko 2 atau poako cibunar tanpa membuang waktu kami langsung melanjutkan perjalanan kami menuju posko 3 yaitu POSKO LEUWEUNG DATAR. Sesampainya di posko ke 3 kami memutuskan langsung melanjutkan perjalanan kembali menuju posko ke 4 cuaca saat itu sedang tidak bersahabat dengan kami. Malam menjelang dan akhirnya kamipun tiba di posko ke 4 yaitu POSKO GONDANG AMIS, waktu menunjukan jam 19.00 WIB atau jam 7 malam kami memutuskan untuk bermalam disini beristirahat total memulihkan kembali tenaga kami untuk melakukan perjalanan kami kembali esok hari karma perjalanan yang akan kami tempuh masih sangat panjang.


Sang fajar telah tiba, tenaga kami pun telah pulih kembali sebelum kami melanjutkan perjalanan, kami buat sarapan pagi alakadarnya yang penting bias buat tenaga bagi kami. Setelah semua selesai sarapan pagi, kemas-kemas perbekalan dan tenda tempat kami istirahat tadi malam kamipun melanjutkan perjalanan kami menuju pos 5. dari gondang amis jam 07,00 WIB kami memulai perjalanan hari ini dengan penuh semangat untuk mencapai puncak gunung cermai. Perjalanan dari gondang amis menuju pos 5 yaitu POSKO KUBURAN KUDA kira-kira membutuhkan waktu 1 jam dan setelah sampai di pos 5 kamipun langsung melanjutkan perjalanan kami menuju pos ke 6, dalam perjalanan yang kami lewati didominasi oleh tanaman liar yang berar-besar dan banyak juga pepohonan palem. Karena jalan yang kami lewati sangatlah lembab jadi banyak sekali terdapat LINTAH atau PACET, karena di alam liar lintah atau pacet di sini besar-besar dan berwarna hijau. Sambil kami berjalan dengan sangat hati-hati kami juga waspada terhadap pacet yang bias saja mengigit kami. Tanpa terasa kami sudah sampai di pos yang ke 6 POSKO PENGALAP dari pos 5 menuju pos 6 kira-kira lama waktu perjalanan 1 jam. Tap kali ini medan yang kami lewati berbeda dari pos 1 sampai pos 5 hanya tanjakan-tanjakan ringan dan medan dari pos 5 menuju pos 6 benar-benar berbeda sangatlah EXTRIM, tanjakan yang sangat curam dan ditambah lagi kondisi jalan yang sangat licin dan banyak juga akar-akar tanaman yang menambah tantangan bagi kami, tapi kami harus tetep bersemangat menahlukan medan yang sangat extrim ini. Karena medan sangat extrim kami semua bahkan sampai jatuh terpelanting, bahkan semua pendaki gunung cermai ini di musim saat ini ( penghujan ) jatuh terpelanting itu adalah syarat wajib yang harus di jalani.


os 6 pun telah kami lalui dan kini kami harus menghadapi tantangan baru yang tidak kalah extrim dari tantangan yang tadi. TANJAKAN SERUNI itu nama untuk pos 7, nama itu diberikan karena tanjakan seruni berada di pos 7. perjalananpun kami lanjutkan setapak demi setapak kaki kami melangkah menelusuri jalan setapak yang sangat licin, cuaca mulai memburuk, rintik-rintik hujan mulai berjatuhan kami memutuskan untuk berteduh dari hujan yang mulai deras. Kamipun mendirikan bivak sebagai tempat berteduh dari hujan, menuggu hujan reda kami mulai kedinginan karena hujan pada saat inu lumayan dersa dan lama. Hujan mulai reda kamipun mulai melanjutkan perjalanan menuju BAPA TERE atau pos 8, perjalanan dari tanjakan serunu menuju bapa tere jalan yang harus kami lalui semakin sulit, licin. Tanjakan-tanjakan terjal itu adalah jalan yang harus kami hadapi, tenaga kami mulai lemas, capek, kedinginan dan cuaca yang tidak bersahabat menjadi memperlanbat perjalanan kami. Setelah sampai kami 5 pendaki tanguh memutuskan untuk istirahat dulu supaya tenaga kami pulih kembali setelah perjalanan yang sangat menantang tadi. Masih ada 3 pos lagi yang harus kami lewati supaya malam nanti kami bias beristirahat di PENGASINAN.


Istirahat sudah cukup tenaga kamipun sudah pulih, perjalanan kali ini menuju pos 9 yaitu POSKO BATU LINGGA. Medan yang di lalui di dominasi oleh pepohonan palem dan tanaman besar, setelah sampainya kami di pos 9 tanpa membuang banyak waktu kami langsung melanjutkan perjalanan kami menuju POSKO SANGGA BUANA I ( pos 10 ) dan SANGGA BUANA II ( pos 11 ). Dan di pos sangga buana 2 atau pos 11 kami kembali harus istirahat karena waktunya perut kami harus di isi, menu kali ini adalah mie instant yang kami bawa, perlengkapan memasak pun di siapkan, setalah mie matang tanpa nungu lama mie langsung kami santap dengan nikmatnya karena kondisi perut yang sudah sangat lapar dan ditambah lagi dengan kondisi tubuh yang mulai mengigil kedinginan. Setalah mekan selesai kami melanjutkan kembali perjalanan kami menuju pos terakhir yaitu pos 12, POSKO PENGASINAN. sesampainya kami di pos terakhir kami memutuskan tuk bermalam di sini, karna malan mulai tiba kamipun mendirikan tenda sebagai tempat tuk beristirahat kami malam ini, malam semakin larut kamipun mulai beristirahat supaya esok pagi tenaga kami bias kembali prima tuk menuju ke puncak gunung cermai. Hening, sunyi, dingin dan hanya suara angina yang berhembus disekitar tenda tempat istirahat kami.


Sang surya mulai menampakan sinarnya, kamipun terbangun karna perjalanan belum selesai. Puncak gunung cermai sudah terlihat dengan jelas, kamipun memulai perjalanan meuju pnncak, kira-kira perjalanan darp pos terahir menuju puncak ½ jam. Medan yang di lalui tuk menuju ke puncak berupa bebatuan karna jalur yang kami lalui adalah kali mati.

Rasa banga, senang, dan gembira bercampur aduk di hati kami setalah kami sampai di puncak gunung cermai ini. Kami mengelilingi kawah, lama perjalanan tuk mengelilingi kawah ini kira-kira ½ jam, ngak lupa momen bersejarah ini kami abadikan dengan berfoto-foto di bibir kawah. Ada juga fenomena alam yang sangat menakjubkan. Setelah kami berfoto-fotoria dam memandangi alam sekirat puncak kamipun gergegas turun menuju pos pengasini tempai tenda kami dirikan. Setibanya di pengasini kami langsung berkemas-kemas untuk turun menuju pos linggar jati, sebelum kami pulang kami membersihkan sampah yang kami timbulkan saat tadi malam. Bungkus mie instant, puntung rokok, dan lain sebagainya karna kewajiban seorang pecinta alam salah satunya adalah ikut membersihkan sampah-sampah untuk menjaga alam dari pencemaran, dan sampah salah satunya. Setelah semua selesai kamipun memulai perjalanan tuk kembali ke pos 1, dari pos pengasinan perjalanan kami mulai dari jam 10.00 WIB. dalam perjalanan pulang kami beberapa kali harus jatuh terpeleset karna medan yang kami lalui sangatlah licin dan curam.

Lelah, beban yang berat, medan yang licin dan medan yang sangat curam membuat perjalanan kami jadi lambat dan beberapa kali juga kami harus istirahat karna tenaga kami sudah sangat capek. Dapi pos 12 ke pos 11, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2 dan pos 1 kami hanya berhrnti sejenak karna melihat cuaca yang mulai tidak bersahabat. Alhamdulillah akhirnya kami sampai di pos linggar jati jan 18.00 WIB, setibanya di pos 1 kamipun menyempatkan membeli beberapa sofenir untuk kenang-kenangan, makan dan membersihkan diri. Setelah badan kami sudah bersih kamipin langsung mencari angkutan tuk segera pulang. Tak lama menunggu kami dapat angkutan dengan ongkos perorang Rp. 5000,-. Sesampainya kami di kuningan mai langsung berganti angkutan menuju ke ceribon dengan ongkos perorang Rp. 5000,-. Setibanya kami di ceribon kami mencari angkutan menuju ke kaliwungu, setelah dapat angkutan ke kaliwungu tanpa menunggu lagi kami langsung menaikinya, ongkos dari ceribon menuju ke kaliwungu Rp. 40.000,- perorang, dalam perjalanan kami hanya tidur karna badan kami yang sudah sanggat lelah menempuh perjalanan yang sangat memacu adrenalin kami, jam 1.30 WIB ( tengah malam ) akhirnya kami sampai di kota tercinta KALIWUNGU. Selamat beristirahat para penjelajah alam, masih banyak lagi gunung-gunung yang lebih menantang menunggu kalian. Demikian petualangan kami.

Nara Sumber : NIAM

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Diposting oleh bakoppak | 6/03/2009 09:21:00 PM | | 0 komentar »


PENDAHULUAN
Kecelakaan merupakan hal yg tidak di inginkan oleh setiap orng. Namun kecelakaan itu tidak pandang bulu, baik tempat , waktu atau manusianya. Untuk mengetahui bagaiman mengatasi atau menolong org yang kecelakaan.Ini penting bagi pengiat alam terbukayang byk menghadapi kejam dan keras na tantangan .
maka rasa na cukup wajib nih ... bisa buat bekal untuk membantu org lain mwpun diri sendiri.. ketika berada d alam terbuka atau di lingkungan sekitar


PRINSIP DASAR
1. TUJUAN ; mencegah kematian, menghindari cacat, mengurangi sakit dan mencegah ke adaan lebih buruk.
2. SASARAN : semua kasus kecelakaan
3. URUTAN TINDAKAN ; Mencari penyebab, Tindakan pengamanan, perhatikan keadaan Umum korban, Prioritas tindakan terhadap gangguan.
4. PERENCANAAN PERTOLONGAN : Perencanaan harus selalu di kaitkan dengan pringsip PATUT supaya tepat guna.
5. PELAKSANAAN PERTOLONGAN .
• Waspadai ancaman Bahaya
• Keterangan harus lengkap dan amati dengan cermat
• Pernafasan tetap di jaga agar tetap lancar
• Menghentikan pendarahan yang besar bila ada.
• lakukan pertolongan yang tepat
• Tenangkan korban
• Kirim berita ke medis / polisi

GANGGUAN DAN PERTOLONGAN
1. Gangguan Umum
• Ganguan pernapasan : sulit bernapas => berikan bantuan pernapasan
• Ganguan kesadaran : kesadaran berkurang / tdk sadar ,tanda2 nya pusing, mual, telinga berdenging, lemas, keringat dingin, bila di tanyak sulit menjawabnya. => tindakan , bawa ke tempat teduh dan segar, Tidurkan kepala lebih rendah dr tubuh, longgarkan pakeaan dan usahakan di beri selimut.
• Gangguan sirkulasi darah/ syock : gejalana pucat, napasnya cepat dan tdk teratur, nadi na susah di raba /sgt cepat => tindakan nya bawa ke tempat teduh dan aman, Tidurkan kepala lebih rendah , beri selimut.

2. Gangguan Lokal
• Pendarahan : Keluarna darah dari pembulu darah => Hentikan pendarahan , dengan menutup luka nya.
• Luka : Terputusnya jaringan tubuh ( lecet, memar, robek,tertusuk, terbakar, tergigit ) => bersihkan luka, tutup / balut dgn kain yg bersih. jika luka bakar rendam / siram air dingin. jika pada luka gigitan, tenagkan korban,imobilisasi, balut tekan d atas luka , waspadai syock
• Patah tulang : tandanya memar,/ bengkak, terjadi perubahan bentuk, nyeri dengan gerak fungsinya terganggu => tindakannya 2 sendi di mobilisasi,lakukan menurut keadaan pertama di temukan, minimalisasi pergerakan (bersambung )
==> B.Wijarnako, Susi, Safa

Kompetisi Menulis Opini Global Forest & Trade Network

Diposting oleh bakoppak | 5/25/2009 01:23:00 PM | | 0 komentar »

Tiga negara di Pulau Borneo yaitu Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia menyadari bahwa hutan, tanah dan air di Borneo menyangga kehidupan komunitas yang tinggal di dalamnya dan aset internasional sebagai paru-paru dunia dan surga keanekaragaman hayati. Heart of Borneo membentang seluas 220,000 km2 melintasi batas-batas tiga negara tersebut.

Global Forest & Trade Network (GFTN) sebagai salah satu inisiatif WWF dalam mencapai pengelolaan hutan berkelanjutan bekerja di wilayah Heart of Borneo. GFTN mendukung pelestarian hutan-hutan dunia,berusaha memenuhi permintaan kayu lestari dari Indonesia, mempromosikan pengelolaan hutan berkelanjutan serta memfasilitasi tercapainya lebih banyak produsen dan manufaktur hasil hutan tersertifikasi di Indonesia.

GFTN mengajak Anda untuk berpartisipasi dalam Kompetisi Menulis Opini Global Forest & Trade Network

TEMA: Solusi Dalam Mewujudkan Pengelolaan Hutan Lestari di wilayah Heart of Borneo

SUB-TEMA:

1. Solusi untuk mengeliminasi illegal logging di Heart of Borneo
2. Solusi pengelolaan hutan di Heart of Borneo melalui sertifikasi hutan

KATEGORI PESERTA: Umum dan Wartawan

1. Peserta adalah WNI yang berada di dalam maupun luar negeri
2. Tidak ada batasan umur
3. (Untuk kategori wartawan) Boleh berasal dari media apa saja (televisi, cetak, online, radio)
4. Tulisan yang dikirimkan sesuai dengan tema dan subtema yang ada atau gabungan
5. Tulisan belum pernah diikutsertakan dalam lomba serupa atau pernah memenangkan kompetisi menulis lainnya
6. Peserta boleh mengirimkan tulisan sebanyak-banyaknya
7. Tulisan ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyaknya satu tulisan antara 1500-2000 kata. Diketik di kertas ukuran A4, Times New Roman dengan ukuran font 12, spasi 1.5
8. Tulisan dikirimkan ke pihak WWF-Indonesia dalam bentuk hardcopy dengan menyertakan fotokopi KTP atau kartu identitas lainnya ke:

Program GFTN-Indonesia, WWF-Indonesia
Kantor Taman A9, Unit A-1, Kawasan Mega Kuningan Lot 8-9/A9.
Jakarta 12950
atau
via e-mail kompetisimenulisgftn@yahoo.com

DEADLINE 30 Mei 2009

HADIAH PEMENANG (berlaku untuk kedua kategori peserta)

* Pemenang I Hadiah uang tunai Rp 3 juta + sertifikat + merchandise WWF + kesempatan mengunjungi Heart of Borneo
* Pemenang II Hadiah uang tunai Rp 2,5 juta + sertifikat + merchandise WWF
* Pemenang III Hadiah uang tunai Rp 2 juta + sertifikat + merchandise WWF

DEWAN JURI

1. ATIEK NURBAITI, The Jakarta Post
2. HERMAN PRAYUDI, Asosiasi Pengusahaan Hutan Indonesia (APHI)
3. DITA RAMADHANI, WWF-Indonesia, Program GFTN Indonesia
4. NUGIE, Musisi dan Pemerhati Lingkungan

Ketentuan
Seluruh tulisan yang dikirimkan menjadi milik WWF-Indonesia dan WWF-Indonesia berhak menggunakan hasil tulisan tersebut untuk kepentingan publikasi dan marketing dengan mencantumkan nama penulis pada kredit tulisan sbb: WWF-Indonesia/Nama NAMA. Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat .

Kontes ini tidak berlaku bagi staf karyawan/keluarga dari parapihak yang mendukung kegiatan ini.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai GFTN, dan Heart of Borneo kunjungi www.wwf.or.id atau http://gftn.panda.org atau hubungi Program GFTN-Indonesia

ke Dita Ramadhani (Dita) di no telp (021) 5761070 ext. 505.

MOUNTENERING

Diposting oleh bakoppak | 4/15/2009 12:57:00 AM | | 0 komentar »

Pendahuluan
Berawal dari suatu kondisi hidup yang sulit, dimana manusia dituntut untuk mem- pertahankan hidupnya. Sehingga pada situasi seperti tersebut manusia harus menghadapi tantangan alam, baik itu berupa bukit atau tingginya pegunungan. Maka sejak itulah olah raga atau lebih tepatnya petualangan ini banyak diminati orang. Juga ketika pada masa peperangan, panglima kerajaan Kertijoi Hanibal dalam suatu sisi yang diembannya untuk kepentingan Negara harus melewati pegunungan alpen. Di tambah lagi dengan keberhasilan Dr. Pascar mencapai puncak…. Mc. Blen untuk sebuah pengetahuan inilah pada tahun 1786. kemudian pada tanggal 26 Mei 1953 Sir Edward Hillary yang merupaka- n orang inggris pertama yang berhasil menancapkan bendera inggris di puncak

Di Indonesia olah raga ini baru dikenal pada tahun 1963 ketika pendaki-pendaki Indonesia seperti Sugiri, Sudarto, Fred Aktboi bersama Thatuko dan kawan-kawan dari jepang melakukan Ekspedisi Cendrawasih – WISEKU (West Irian Sciencetific Expedition Kyoto University) yang dana pendakiannya dibiayai oleh pemerintah jepang. Team ini selama tiga bulan membuka jalur dari Haga ke Cartenz. Dari team expedisi inilah nama presiden (waktu itu Soekarno) dijadikan nam salah satu puncak di wilayah pegunungan Cartenz.

Pengertian
Mountenering berasal dari kata mount (mendaki) atau mountain (gunung) , dari kedua kata tersebut mountering dapat diartikan suatu kegiatan pendakian baik itu bersifat petualangan, penelitian atau hanya ekedar rekreasi. Ataupun mountering dapat diartikan juga sebagai suatu kegiatan out door yang sifatnya naik dan turun.
Dalam suatu pendakian seorang pendaki biasanya akan dihadapi oleh berbagai bentuk medan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dilewati atau di tempuh. Maka mountenering dilihat dari tingkat kesulitan medan yang dilalui menjadi tiga bagian :
• Hill Walking (Hyking) : Yaitu pendakian gunung yang relatif landai sehingga tidak membutuhkan peralatan dan teknik pendakian, sebab jalan pandakian sudah tersedia. Hanya saja untuk pendakian ini dibutuhkan teknik berjalan dan pengetahuan medan. Pendakian sejenis ini banyak kita temui pada daerah-daerah di kaki gunung dapat pula kita jumpai di sekitar kita seperti tanjakan-tanjakan jalan dan lain sebagainya.
• Scrembling : Yaitu pendakian pada pegunungan yang tidak begitu terjal, walaupun demikian keakti- fan tangan dan kaki kadang diperlukan untuk keseimbangan dan pengaman. Contoh wilayah pendakian jenis ini bisa kita temui pada wilayah-wilayah mejelang puncak gunung.
• Climbing : Yaitu pendakian yang memerlukan gerkan teknik mendaki/memanjat serta pengetahuan penggunaan peralatan. Pendakian ini dapat dibagi dalam dua bentuk : a. Rock Climbing b. Snow/ Ice Climbing

Mountenering (pendakian)
Merupakan gabungan dari semua jenis pendakian di atas dan membutuhkan waktu ber- minggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Disamping pengetahuan teknik dan pengalam- an pendakian, dibutuhkan juga penguasaan manajemen perjalanan, pengaturan makanan, navigsi, survival, komunikasi dll. Contoh dari kegiatan mountenering adalah expedisi Himalaya, expedisi Acocagua dan expedisi Cartenz.

Oleh : M. Husni Rasyidi (AAN) . Mawapala